EID IN THE SQUARE, LONDON .
Ribuan orang berkumpul di Trafalgar Square , jantung kota London, untuk
merayakan Hari Raya Eidul Fitri, hari kemenangan bagi umat Islam.
Trafalgar Square, bundaran yang dibangun tepat 100 tahun lalu itu, mampu
menampung lebih dari 50 ribu orang. Tahun ini panitya penyelenggara
yakni Walikota London, memperkirakan yang akan hadir sekitar 30 ribu
orang untuk merayakan Eidul Fitri tahun ini.
Perayaan Eidul Fitri bersama ini merupakan yang ketiga kalinya yang
dipersembahkan olah Walikota London sebelumnya, yang di prakarsai oleh Ken
Levington, didukung oleh MCB (Muslim Council of Britain), IslamChannel, TV
Media, London Transpsort, Muslim Aid dan British Police Metroploitan.
Pesta Eidul Fitri berlangsung hari Sabtu tanggal 11 Oktober 2008. Mulai dari
jam 11 pagi orang-orang telah berdatangan memenuhi bundaran. Undangan ini
terbuka untuk siapa saja, selain tentunya untuk Muslim yang baru saja
menjalankan ibadah saum pada bulan September lalu.
Acara dimulai pk 12.55 dengan melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran, lalu
dikumandang adzan untuk sholat dzuhur. Dua tenda untuk sholat telah disediakan
bagi perempuan dan lelaki, tepat berhadapan dengan gedung National GalLeri yang
megah itu.
Sambutan Walikota London
Boris Johnson, walikota London yang baru saja terpilih beberapa bulan lalu,
menyampaikan sambutannya, ‘Eid Mubaraaak everybody..’ teriaknya. Didepan
puluhan ribu orang dan mengatakan bahwa ia sangat bangga dengan warisan Islam
yang diwarisinya.
“ Hadirin..mungkin kalian tidak tahu, percaya atau tidak tapi yang pasti 100
tahun yang lalu tahun 1908, nenek moyang saya datang ke London selatan ini,
beliau adalah seorang Muslim yang pandai membaca dan hafal Al-quran’ ujarnya.
‘ Kalau saja ia masih hidup pasti ia akan sangat berbangga bahwa cucunya
sekarang jadi wailkota London . Saya bangga dengan ini! “. (Buyutnya/cicit
berasal dari Turkey. pen)
‘Kita berada dan berkumpul dibundaran ini yang bernama Traflgar Square ,
tahukah kalian makna dari kata-kata ini, dan ini berasala dari bahasa Arab, ada
yang tahu?’ ‘Noo ’ khalayak menjawab’, Boris menyampakan harapannya
bahwa dengan berakhirnya Ramadan dan merayakan Eid sebagai simbol kemenangan,
perdamaian hendaknya betul betul disyukuri dan dinikmati.
Ia juga menekankan kepada para hadirin terutama penduduk London untuk
melaksanakan pesan dan makna dari Eidul Fitri: ‘saatnya kita untuk bersatu
bekerja sama, saling membahu dan memberi sesuatu yang bermanfaat dalam
mengatasi kondisi krisis keuangan’.
‘Saya kira London sebagai kota yang kita cintai memiliki lebih dari segalanya
dan kita akan membutuhkan spirit kesatuan, pertanggungan jawab bersama sebagai
komunitas untuk mengatasi dan menghadapi bersama akibat dari krisis
keuangan', tambahnya. Berbangga dan berbahagialah kalian menjadi orang
London !’ disambut gemuruh oleh khalayak dan mengakhirnya dengan: “ EID
MUBARAK EVERYONE.... !”
Diakui oleh salah seorang pengunjung bahwa London mengalami sebuah perubahan
pada 20 tahun terakhir ini. Satu-satunya kota yang menerima siapa saja baik ras,
kebangsaan, warna dan agama. Adanya kebersamaan, toleransi, saling
menghormat dan menghargai yang tidak bisa anda temukan dikota Eropa lainnya’
ujarnya.
Perayaan ini terbuka bagi siapa saja. Hari ini memang cuaca tanpak cerah dan
temparaturpun cukup hangat. Matahari tercurah dengan murahnya diiringi langit
biru, menambah semaraknya suasana kebahagian bagi yang hadir pada hari itu.
Semenatara alunan nasyid yang dipersembahkan oleh beberapa grup dipanggung
yang cukup besar itu telah membuat para pengunjung ingin mengikutin irama dengan
gerakan tubuh entah itu dengan tepukan tangan atau goyangan kepala,
bahkan keliahtan beberapa pengunjung ikutan bersuka ria dengan penampilan
eksentrik berjoged-joged sehingga menarik perhatian khalayak ramai.
Pemandangan yang luar biasa menariknya adalah anak-anak gadis muslimah
Mereka berseliweran dengan pakaian yang sangat ‘modis dan
ngetren’, mereka menampilkan keindahan pakaian dihari besar ini...dengan
tidak meninggalkan jilbabnya dengan gaya dan model yang berbeda.
Trafalgar Square, yang terletak dijantung kota London dimana tugu pahawannya
orang Inggris yang bernama Nelton berdiri itu tak hentinya dikunjungi oleh
turis dari berbagai negara. Pada hari itupun para turis tidak menyia-nyiakan
kesempatan yang langka ini, datang dan duduk bersebelahan dengan santainya,
ikut merayaan Idul Fitri sambil menghilangkan keingintahuan mereka.
Sahabat ukhti Aqsa, wanita asal Pakistan, begitu rajinnya menyapa para tetamu
yang non Muslim. 'Hallo, where are you from, how did you find this
event. Did you hear the Al-Quran resiting? minimal dia dekati 3 pasang, dari
Irlandia, Polandia dan London. 'Yes I did, it sound very melidious,
beautiful... 'ujarnya (Ya saya dengar, sangat indah mengalun seperti alunan
melodi,pen).
Sementara mobil ambulan, polisi keamanan dengan rompi hijaunya tanpak
berseliweran dan hebatnya Metropolitan Police of Londonmenghadiahkan ‘badge
bundar gratis dengan kata-kata ‘ Eid Mubarak’ . Polwan yang juga berjilbab
itu sempat penulis ajak berbincang tentang dirinya sebagai muslimah dan tugasnya
sebagai polisi.
Suasana riang penuh kebersamaan antara Muslim dan yang bukan diiringi dentuman
suara gendang dari grup nasyid atau alunan suara merdu pembawa nasyid telah
menambah suasana indah di hari itu.
Balon-balon berwarna putih dan hijau dan biru juga menambah indahnya atmosfir
dibundaran itu...puluhan kameraman dari berbagai media, fotograper yang
profesional atau amatiran memenuhi bundaran sementara bau aroma masakan Curry
atau Kare ala India melengkapi semaraknya perayaan hari kemenangan bagi Umat
Islam di London dan sekitarnya. Acara selesai pukul 5 sore...dengan pelannya
hadirin berangsur meningglkan bundaran dengan rasa aman dan tenang. (Al
Shahida).
" Sesungguhnya hidup adalah detik dan menit"
Label: agama, sosial